Bahan Baku dan Proses Pembuatan Semen

Bahan Baku dan Proses Pembuatan Semen - Tepung atau bubuk semen yang terbuat dari kapur dan bahan lain yang digunakan untuk dinding, merekatkan batu bata pada bangunan, membuat beton, dll. Kata semen berasal dari kata latin caementum yang berarti perekat.

Semen adalah suatu zat yang bila dicampur dengan air dapat merekatkan atau mengikat padatan seperti batu dan pasir menjadi satu bahan bangunan. Untuk mengikat semen, ada struktur yang bergantung pada komposisi kimia isinya.

Bahan Baku Semen

Berikut ini adalah beberapa bahan mentah yang digunakan dalam proses produksi semen, antara lain:

  • Batu Kapur atau Limestone

Batugamping atau batugamping merupakan salah satu sumber utama senyawa kalsium. Umumnya, batu kapur aragonit dan kalsit secara kimia disebut kalsium karbonat atau CaCO3. Keberadaan kalsium karbonat di lingkungan sangat tinggi di berbagai daerah.

Komposisi kalsium karbonat berasal dari kerak bumi dan dapat digunakan untuk menjadikan semen portland sebagai sumber utama senyawa kalsium atau kapur. Senyawa magnesium dan karbonat pada batugamping biasanya dolomit.

Batugamping murni biasanya aragonit dan kalsit atau kalspar. Dalam proses produksi semen, kalsium karbonat akan diubah menjadi kalsium oksida dan dolomit akan berubah bentuk menjadi periklas atau kristal magnesium oksida bebas.

  • Tanah liat

Tanah liat merupakan salah satu bahan utama semen dengan sedikit senyawa logam dan sumber utama komposit aluminat dan silikat. Tanah liat dilambangkan dengan simbol Al2O3.K2O.6SiO2.2H2O. Komponen lempung tidak larut dalam air, biasanya berwarna coklat kemerahan dan beratnya 796,40 g/mol.

Isi pot terkadang juga ditemukan senyawa basa (Na dan K), meskipun dalam jumlah yang sangat kecil, yang dapat mempengaruhi kualitas semen.

  • Mendukung Bahan Baku

Bahan habis pakai yang digunakan hanya jika ada kekurangan satu bagian dalam integrasi bahan yang belum matang adalah definisi pendukung untuk bahan yang belum matang. Biasanya, bahan perbaikan yang digunakan adalah bahan yang mengandung alumina oksida, silika oksida dan oksida besi. Kandungan oksida besi dapat ditemukan pada pasir besi dan pasir silika.

Pasir silika atau pasir silika digunakan sebagai preparasi untuk tanah liat SiO2 tingkat rendah. Pasir besi atau pasir besi digunakan sebagai modifikasi kandungan Fe2O3 yang biasanya menjadi bahan baku utama saat kekurangan.

  • Bahan Tambahan

Fly Ash atau Abu Terbang. Abu abu adalah bagian dari semua boiler berbahan bakar batubara lainnya untuk pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU. Jenis fly ash merupakan partikel amorf yang baik dan memiliki sifat Pozzolan yang dapat bereaksi dengan kapur pada suhu kamar dan dapat membentuk senyawa dengan sumber air yang mengikat. Selama proses penggilingan terak, bahan tambahan yang digunakan adalah gipsum hingga 4 hingga 5%. Gypsum sendiri merupakan bahan utama yang harus ditambahkan pada saat proses penggilingan klinker menjadi semen. Gipsum mengandung rumus kimia CaSO4.2H2O. Gypsum berperan sebagai retarder atau pengontrol setting time dalam proses produksi semen.

Proses Pengolahan Semen

Ada beberapa tahapan proses produksi semen, antara lain:

  • Siapkan Bahan.

Dalam kegiatan produksi semen, bahan utama yang digunakan adalah tanah liat sekitar 7-20% dan batu kapur sekitar 75-90%. Berkenaan dengan preparasi bahan mentah yang digunakan berupa pasir silika 1 - 6% dan pasir besi sekitar 1 - 3%.

  • Penggilingan bahan baku.

Pada proses penggilingan bahan baku, yaitu dengan membuat permukaan bahan menjadi lebih besar atau memperkecil ukuran bahan yang belum matang menjadi lebih kecil. Dalam proses digesti bahan-bahan tersebut dimaksudkan untuk membantu timbulnya reaksi kimia selama klinkerisasi dan untuk memperoleh campuran bahan yang homogen.

  • Pengeringan bahan baku.

Selain proses penggilingan, bahan juga memiliki proses pengeringan menggunakan sistem pengeringan berupa gas panas yang dapat diekstraksi dari kuda berbahan bakar gas atau generator gas panas.

  • Proses pembakaran dan pembentukan klinker.

Ekstrak tepung mentah homogen mentah dari CF Silo menggunakan serangkaian kontainer pengiriman. Kemudian tepung mentah disajikan dalam oven. Raw atau feed in the oven adalah nama tepung mentah yang disajikan di dalam oven. Pada proses kebakaran, terdapat proses pemanasan awal pakan hijauan di dalam preheater yang dilakukan dengan cara pengeringan, dehidrasi dan pembusukan, proses pembakaran dalam oven atau klinkerisasi dan proses pemadaman atau pendinginan dalam grating yang lebih dingin.

  • Proses penggilingan klinker.

Untuk membuat ukuran tertentu, penggilingan dilakukan dengan mesin cetak. Kemudian digiling menggunakan mesin giling berupa tabung gerinda yang berisi bola-bola logam sebagai bahan gerinda. Melalui penggunaan beberapa mesin pemisah debu, material halus diserap dan dipisahkan dari udara yang bergerak. Hasil proses penggilingan kemudian disimpan dalam sel semen kedap udara.

  • Proses pengepakan semen.

Semen yang disimpan dalam sel semen kedap udara dikeluarkan dan diangkut menggunakan ban berjalan. Selanjutnya, semen ditempatkan dalam sangkar logam dan dikemas menggunakan rotary packer. Pengemasan semen dihitung per kantong. Satu karung berisi 50 kg semen dan diangkut ke truk pengangkut untuk pemasaran.

Tidak ada komentar untuk "Bahan Baku dan Proses Pembuatan Semen"