Cara Praktis Budidaya Kepiting Bakau Yang Baik

Budidaya Kepiting Mangrove - Pengelolaan Benih, Nutrisi dan Umur - Kepiting Mangrove adalah salah satu produk perikanan pesisir yang paling penting. Awalnya, lumpur hanya dianggap hama oleh petani genangan, karena sering bocor ke kolam.

Namun setelah memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi, keberadaannya diburu dan ditangkap oleh nelayan untuk mendapatkan uang tambahan bahkan sudah mulai dibudidayakan secara tradisional di tambak. Mengingat permintaan pasar yang terus meningkat pada musim tanam lobster mangrove, ekspansi budidaya lobster mangrove telah dimulai di beberapa daerah.

Budidaya lobster adalah kegiatan mencari atau menangkap lumpur, yang banyak ditemukan di hutan mangrove atau di pantai. Nelayan mangrove sering mencarinya dengan menggunakan perahu untuk langsung menyelam ke dalam air. Dimana nelayan sering memancing, mereka menggunakan bubu wadong dan yang lainnya mencari kepiting bakau dengan menggunakan kail berbentuk cacing dan dimasukkan ke dalam lubang lobster. Nelayan biasanya memasang wadong bubu pada sore hari.

A. Cara Budidaya Kepiting Mangrove

Untuk menumbuhkan mangrove, ada beberapa langkah yang harus dilakukan, antara lain:

B. Cara Meningkatkan Pembesaran

Pertimbangan teknis yang perlu diperhatikan untuk mendukung keberhasilan budidaya semburan lumpur antara lain :

  • Pemilihan Area budidaya

Pemilihan daerah budidaya harus dipertimbangkan secara teknis dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut :

  • kualitas air sangat baik
  1. garam 15-30 pp
  2. pH air 7-8
  3. suhu 25-30 ° C
  4. Kandungan O > 3 ppm
  • mudah dikelola
  • substrat bawah kolam adalah gundukan pasir
  • untuk itu pengelolaan keramba harus terlindung dari pengaruh banjir dan mudah dijangkau oleh ombak.
  • ini adalah tempat untuk menangkap Kepiting berlumpur.
  • Area Perawatan

Lobster mangrove dapat disimpan dalam bentuk kandang bambu, waring atau bak beton. Untuk area budidaya Kepiting dari kantong bambu (karamba) disarankan berukuran 1,5x1x1meter atau 2x1x1meter. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pengelolaannya terutama pada saat pemeliharaan karamba saat panen.

  • Pilihan Benih

Kesehatan benih merupakan salah satu faktor yang menunjang keberhasilan usaha pemupukan atau penggemukan kepiting. Oleh karena itu, pemilihan dan pengelolaan benih harus akurat dan tepat. Kesehatan benih juga bisa dilihat pada kepenuhan kaki. Kehilangan kuku akan mempengaruhi kemampuan menangani makanan serta kemampuan mendengar.

Meski akhirnya setelah ganti kulit akan tumbuh kaki baru namun ini membutuhkan waktu, belum lagi daging lobsternya, sehingga lobster yang tidak bisa berjalan karena ganti kulit sering menjadi mangsa lobster lain. Untuk itu, benih harus dipilih yang berkaki penuh. Bibit kepiting yang tidak sehat, warna karapas akan menjadi merah dan pudar serta pergerakannya akan tertunda.

  • Transportasi Benih

Meskipun kepiting merupakan hewan yang ramah lingkungan, sistem transportasi yang salah dapat menyebabkan kematian massal atau memperpendek umur. Pengangkutan benih sebaiknya dilakukan pada saat suhu udara rendah dan tidak memerlukan sinar matahari. Paparan benih lobster di bawah sinar matahari dapat menyebabkan dehidrasi hingga cairan dalam tubuh lobster pada akhirnya akan keluar sehingga menyebabkan kematian.

Tingginya kematian bibit setelah sampai di tempat tujuan seringkali disebabkan karena bibit yang dibeli sudah menipis karena telah disimpan beberapa hari oleh pedagang pengumpul. Penyakit serai biasanya terjadi setelah hari keempat di kolam tanpa air. Wadah yang digunakan untuk mengangkut lobster tidak boleh menimbulkan panas dan menempatkan lobster di tempat tinggal. Wadah styrofoam dengan panjang 1 m dan lebar 60 cm dapat menampung 100-150 benih untuk benih yang diikat. penyiraman 2-3 kali dengan air asin 10-25 ppt, selama transportasi 5-6 jam.

  • Untuk menyebarkan

Penyebaran lobster mangrove dilakukan pada pagi atau sore hari secara tertutup. Bibit kepiting utuh memiliki berat 200-300 gram per ekor. Untuk ukuran keramba 1,5-2x1x1 meter, berat penebaran bisa 15-25 kg atau ikan sekitar 60-70.

  • Perawatan

Disarankan untuk menempatkan keramba di dekat pintu masuk atau keluar air kolam. Ketinggian Kearanda harus digantungkan 15 cm dari kedalaman air agar sisa makanan tidak jatuh ke air dan tidak tertinggal di dalam kandang. Diusahakan untuk memindahkan kandang 2 kali seminggu dari lokasi aslinya, ini dimaksudkan untuk memungkinkan sirkulasi / pergantian air.

 

Kegiatan perawatan setelah penebaran dilakukan:

  1. Memberi makan rucah adalah yang terbaik dengan penurunan berat badan sekitar 5-10% dan diberikan.
  2. beberapa kali sehari adalah pagi/sore.
  3. Penggantian air dilakukan pada saat kualitas air menurun.
  4. Pengambilan sampel dilakukan setiap 5 hari sekali untuk mengetahui perkembangan pertumbuhan dan kesehatan lobster.

Dengan pengendalian pasokan yang cermat, efisien dan tepat, dalam 10 hari pertumbuhan lobster dapat diketahui.

C. Memanen

Budidaya lobster/penggemukan dalam karung dapat dilakukan selama 15 hari, tergantung ukuran benih dan kecepatan pertumbuhan. Laju pertumbuhan tergantung pada jenis suplai yang diberikan dan kualitas air tambak. Untuk memanen lobster digunakan alat yang berbentuk seser untuk keperluan pemanenan yang lengkap dan selektif. Pemanenan harus dilakukan oleh pekerja terampil untuk menangkap dan mengikatnya. Selain itu, lokasi dan waktu penyimpanan sebelum didistribusikan ke pelanggan menentukan perpanjangan dan tingkat dehidrasi karena penurunan berat badan 3-4% dapat mengakibatkan kematian.

D. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Penanganan Kepiting Mangrove

Jenis alat tangkap lain yang digunakan untuk menangkap lobster di hutan mangrove adalah bubu wadong. Alat tangkap ini idle, ditempatkan di area yang diperkirakan akan dilewati mangrove dan agar mangrove masuk ke bangsal, disediakan ikan. Semua bagian alat tangkap ini terbuat dari bambu, termasuk kail pancing dan kail umpan.

Saat memancing seluncuran lumpur, para nelayan sering menggunakan perahu/sampan untuk memancing. Sesampai di sana, para nelayan menyiapkan bubu bubu dengan cara mencelupkan langsung ke dalam air.

 

Tidak ada komentar untuk "Cara Praktis Budidaya Kepiting Bakau Yang Baik"