Cara Penggunaan Dan Ciri-ciri Semen yang baik

Saat membangun rumah atau bangunan lain, berbagai jenis semen dapat digunakan sesuai dengan persyaratan desain struktural dan parameter operasional. Keawetan dan kondisi lingkungan lokasi proyek juga bergantung pada penggunaan semen. Semen umumnya digunakan untuk membuat beton atau mortar. Saat diaplikasikan pada campuran semen-beton, penggunaan semen menjadi jarang.

Penggunaan semen dalam konstruksi

Semen bereaksi terhadap pengerasan dan pengerasan, bercampur dengan air dan berubah menjadi cairan atau perekat. Senyawa semen yang ditambahkan ke dalam air dapat membentuk reaksi kimia berupa hidrolisis, yang menghasilkan cairan atau perekat berkekuatan tinggi dan berkekuatan tinggi serta mengikat.

Semen yang digunakan dalam konstruksi mortar atau beton adalah campuran agregat dan air yang sesuai dengan ukuran yang benar. Beton atau beton ini dapat diaplikasikan dalam waktu yang lama.

Ciri-ciri Semen Yang Baik

1. Memiliki warna hitam atau abu-abu muda

Jika cat semen yang kita temui terlalu terang atau terlalu putih dan terlalu hitam atau agak hitam, terlalu banyak zat aditif yang digunakan untuk mengurangi kekuatan semen.

2. Cepat setelah aplikasi

Biasanya dalam waktu 6 sampai 7 jam, kualitas semen dianggap lebih baik jika kualitas semen atau mortar dapat mengeras dengan cepat setelah aplikasi.

3. Aduk lebih rapat dan rekat

Semen berkualitas terbuat dari bahan padat, sehingga campuran semen akan bercampur dengan batu pecah dan pasir, padat dan lengket.

4. Kemasan yang disegel dengan benar

Pertama, pastikan pembungkus semen masih tertutup rapat. Jika ada kantong semen anti air atau lengket, jangan terima.

5. Logo SNI

Pertama, sebelum memilih semen, periksa sertifikat yang diperoleh pabrikan. Sertifikat yang diperoleh dapat berupa sertifikasi internasional atau berlogo SNI.

6. Perhatikan penyimpanan

Untuk mencegah pengerasan, jangan biarkan beton bersentuhan langsung dengan lantai atau lantai. Untuk menghindarinya, tutupi lantai beton dengan batu bata, plastik atau kayu. Hindari menyimpan semen dalam jangka waktu yang lama, misalnya lebih dari 3 bulan dan jauhkan semen dari air dan kelembapan.

Baca Juga : Bahan – Bahan Untuk Pembuatan Semen Dan Proses Pengolahannya

Cara Penyimpanan Semen Yang Benar

Setelah Anda memilih nama, jenis dan ukuran produk semen yang dibeli, lakukan penyimpanan yang sesuai. Penyimpanan semen yang tepat dan tepat dapat mempengaruhi kualitas semen yang digunakan untuk konstruksi. Berikut beberapa cara menyimpan semen dengan baik dan benar:

Pastikan untuk menyimpannya di tempat yang berdrainase baik, pastikan disimpan di tempat yang kering atau lembab, pastikan tempat penyimpanan terlindung dari hujan, dan pastikan untuk menyediakannya dalam bentuk papan sebelum ditumpuk. Sebelum aplikasi, periksa kualitas semen untuk memastikan bahwa semen masih dalam kondisi baik atau tidak seperti gumpalan.

Sebelum memulai konstruksi, gunakan tips memilih semen dan cara menyimpannya dengan benar. Pada tahap ini, Anda dapat memastikan bahwa bangunan dan konstruksinya berkualitas baik.

Baca juga :  Pemanfaatan Semen Dalam Dunia Konstruksi

Tidak ada komentar untuk "Cara Penggunaan Dan Ciri-ciri Semen yang baik"