5 Kandungan Kimia Air Hujan dan Pengaruhnya
Air hujan memang air yang menyegarkan dan aman untuk digunakan dalam aktivitas tertentu. dikatakan aman karena air hujan bukanlah air yang berbahaya. Bahkan di bidang pertanian atau perkebunan, kebutuhan air untuk mengairi tanaman selalu dipenuhi oleh air hujan di semua musim hujan. Dan ini membuat tanaman subur dan tanah gembur.
Namun, ada juga aktivitas manusia yang tidak bisa memanfaatkan air hujan. Mengapa Anda tidak bisa menggunakan air hujan? Hal ini dikarenakan air hujan mengandung beberapa hal yang tidak baik bagi aktivitas manusia seperti di atas. Kandungan air hujan ini termasuk zat kimia. Beberapa zat atau bahan kimia yang terkandung dalam air hujan antara lain sebagai berikut:
- Uap air atau H2O
Kandungan utama yang terdapat pada hujan adalah uap air atau H2O. Uap air inilah yang paling dominan dengan persentase 99,9% dan selebihnya tergantung pada lapisan atmosfer yang dilaluinya. Kita semua tahu tentang siklus hujan. Bagaimana hujan turun dari awal hingga mencapai bumi dan menjadi hujan lagi. Nah dari proses presipitasi ada yang seperti evaporasi dari sumber air planet bumi. Bagaimanapun, penguapan inilah yang membawa uap air dan menciptakan awan kecil. Awan tersebut kemudian tertiup angin dan berkumpul menjadi awan besar.
Awan besar ini akan mengalami kejenuhan untuk mengurangi muatannya yang mengandung air di bumi. Pada dasarnya awan ini mengandung uap air yang menjadikan uap air sebagai pendahulu hujan. Uap air ini aman asalkan uapnya berasal dari sumber air di atas tanah yang juga aman bagi manusia. Uap air juga bervariasi tergantung pada sumber air. Uapnya sendiri saat mencapai tubuh masih dalam batas aman.
- Karbon (silika dan fly ash dalam bentuk light ash)
Air hujan juga mengandung karbon. Karbon yang terkandung dalam air hujan ini berupa silika dan juga melindungi abu. Perlu kita ketahui bersama bahwa silika dan fly ash merupakan partikel debu yang mengikat molekul air untuk membentuk hujan. Hujan ini berasal dari proses presipitasi, yaitu proses pengikatan banyak molekul ke permukaan molekul lain sehingga molekul-molekul tersebut terbentuk di bagian tengah dimana terdapat molekul asing. Sehingga silika dan fly ash merupakan hal yang berperan dalam proses pengendapan, bahkan perannya sangat penting dan dominan. Kandungan karbon yang berlebihan akan menyebabkan pencemaran.
- Asam Nitrat
Kandungan kimia selanjutnya dalam air hujan adalah asam nitrat. Kita semua pernah mendengar tentang hujan asam. Hujan asam adalah hujan yang disebabkan oleh polusi industri kotor atau letusan gunung berapi. Kandungan asam nitrat yang berlebihan tidak baik dan bisa berbahaya. Kandungan asam juga dapat dinyatakan dengan pH. Air hujan normal memiliki pH 6, sedangkan hujan asam memiliki pH lebih rendah dari biasanya, sekitar 5,7 ke bawah. Kandungan asam yang berlebihan dapat dengan mudah menyebabkan logam berkarat dan menyebabkan gangguan pernapasan pada manusia.
- Asam sulfat
Selain asam nitrat, kandungan asam lain dalam air hujan adalah asam sulfat. Asam sulfat merupakan zat yang terkandung dalam air hujan dan jika berlebihan akan menyebabkan gangguan pada pernapasan manusia.
- Garam
Hal berikutnya dalam air hujan adalah garam. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa garam berasal dari air laut yang rasanya asin. Itu sebabnya garam terasa seperti garam. Sebenarnya kandungan salinitas air hujan itu konsisten. Air hujan asin adalah air hujan yang terjadi di daerah pesisir. Hal ini dikarenakan proses terjadinya hujan di daerah pantai akibat penguapan air laut yang dipanaskan oleh sinar matahari.
Air laut yang asin akan menguap dan uapnya mengandung garam. Kandungan garam yang berlebihan pada hujan akan menyebabkan logam lebih cepat terkorosi dan mempercepat proses korosi. Sementara itu, terlalu banyak garam saat terkena kulit akan menyebabkan kulit kusam dan kondisi yang tidak menyenangkan.
Namun, itulah beberapa hal yang terkandung dalam air hujan. Faktor-faktor tersebut di atas tidak bersifat permanen pada semua air hujan pada tingkat yang sama. Kandungan material air hujan tergantung pada kondisi atmosfer setiap kabupaten atau wilayah tempat hujan turun. Misalnya daerah pantai (baca: daerah pesisir) akan mengandung kadar salinitas yang lebih tinggi, dan di daerah industri hujan akan lebih banyak mengandung asam daripada daerah non-industri. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kandungan material air hujan di setiap daerah berbeda-beda.
Tidak ada komentar untuk "5 Kandungan Kimia Air Hujan dan Pengaruhnya"
Posting Komentar