9 Parameter Kualitas Air yang Perlu Diketahui dan Penjelasannya
Air merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua makhluk hidup. Air juga termasuk sebagai sumber daya alam yang dapat diperbaharui, artinya ketersediaannya di alam tidak terbatas. Seperti yang kita ketahui, air di planet bumi menutupi sekitar 70% dari bumi, termasuk air di permukaan. Meski jumlahnya sangat besar, air tetap harus digunakan seefisien mungkin. Pasalnya, beberapa wilayah di Bumi masih mengalami masalah air, terutama saat musim panas atau summer.
Selain itu, kelimpahan air tidak dapat digunakan secara eksklusif untuk konsumsi manusia. Hanya air yang berkualitas yang dapat digunakan dan digunakan untuk memenuhi segala macam kebutuhan manusia. Kualitas air tergantung dari kebutuhan air itu sendiri. Misalnya, kualitas air yang digunakan untuk pertanian berbeda dengan kualitas air yang diminum manusia. Namun secara umum, kualitas air harus memenuhi sejumlah kriteria untuk memastikan bahwa air tersebut aman, tidak terkontaminasi, dan layak untuk dikonsumsi. Setidaknya ada 5 kriteria utama untuk menentukan kualitas air, yaitu bersih dari bahan kimia, pH dan suhu yang sesuai, kandungan amonia dan nitrit sangat rendah, tidak tercemar bahan organik dan stabil. Untuk mengetahui apakah suatu air dapat digunakan dan berkualitas baik, kita perlu mengetahui parameter kualitas air. Dan parameter tersebut dibagi menjadi 3 antara lain :
1. Parameter Fisika
- Kecerahan
Secara fisik, kecerahan berkaitan dengan proses fotosintesis di perairan tersebut. Luminositas yang dimaksud adalah unsur cahaya yang dapat ditransmisikan melalui air. Semakin tinggi kecerahan, semakin besar penetrasi cahaya ke dalam air. Dari parameter tersebut dapat diketahui seberapa jauh proses sintesis yang dilakukan oleh makhluk hidup di dalam air (tanaman air).
Kecerahan Dari target kecerahan, jumlah cahaya di dalam air disebabkan oleh partikel klorida dan polutan seperti limbah industri, limbah domestik (baca: pengelolaan limbah domestik), pertanian dan sebagainya.
- Suhu
Suhu air dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti lamanya penyinaran matahari, pertukaran panas antara udara dan air, ketinggian atau letak geografis, tutupan vegetasi di atas air, aktivitas manusia seperti pembuangan limbah panas dan sebagainya. Dalam ilmu kelautan, suhu air lebih menarik karena berkaitan dengan kehidupan hewan dan tumbuhan laut. Karena distribusi organisme antara lautan dan air tawar dibatasi oleh suhu air, suhu air mempengaruhi evolusi organisme akuatik. Suhu air yang tinggi meningkatkan laju pertumbuhan, jika suhu air terlalu tinggi dapat merusak kehidupan dan kematian hewan. Ketika suhu rendah, ikan lebih rentan terhadap bakteri atau jamur, tetapi oksigen di dalam air tinggi. Namun, suhu rendah mengurangi laju pernapasan dan detak jantung, sehingga ada kemungkinan ikan akan mati karena kekurangan oksigen dalam tubuhnya.
- Kedalaman
Kedalaman air merupakan salah satu faktor penting sebagai pengukur kualitas air. Karena kedalaman air menentukan seberapa banyak sinar matahari yang masuk ke dalam air dan keberadaan oksigen. Makhluk hidup, terutama ikan, sering stres di air tanpa sinar matahari. Demikian pula, karena adanya oksigen di dalam air, semakin dangkal air, semakin banyak oksigen dan semakin sedikit oksigen di perairan yang lebih dalam.
2. Parameter Kimia
- Tingkat Keasaman (pH)
Kualitas air yang baik harus memiliki tingkat netral atau tingkat keasaman, yang berarti tidak terlalu asam atau basa. pH diukur dalam ion hidrogen, yang dikenal sebagai derajat keasaman menggunakan pH = -log (H+). Dalam kasus air murni, ion H+ dan ion OH- berada dalam keadaan yang sama, sehingga pH air adalah 7. Sebagian besar perairan di planet Bumi memiliki tingkat keasaman antara 7,0 - 8,2. Namun, beberapa masih memiliki pH di bawah 6,5 atau di atas 9,5. Tingkat keasamannya sendiri berkisar antara 0 hingga 14. Keasaman merupakan parameter penting, karena mempengaruhi kesuburan air dan makhluk hidup di dalamnya. Jika terlalu asam dapat membunuh makhluk hidup karena kadar oksigen di dalam air berkurang.
- Oksigen terlarut (DO)
Keberadaan oksigen dalam air erat kaitannya dengan suhu. Dengan meningkatnya suhu air, oksigen terlarut berkurang. Di laut, oksigen terlarut (DO) berasal dari 2 sumber yaitu oksigen dari atmosfer dan juga hasil fotosintesis yang dilakukan oleh fitoplankton dan tumbuhan laut. Semua makhluk hidup membutuhkan oksigen untuk respirasi dan metabolisme. Semakin tinggi oksigen terlarut dalam air, semakin baik kualitas air. dan kelangsungan hidup biota perairan tetap terjaga. Perlu juga diperhatikan bahwa jumlah oksigen terlarut tidak stabil setiap saat, hal ini dipengaruhi oleh pencampuran, fotosintesis, respirasi, pergerakan massa dan limbah yang masuk ke dalam air.
- Salinitas
Salinitas sendiri dapat didefinisikan sebagai konsentrasi total semua ion terlarut dalam air. Ion-ion ini termasuk kalium, natrium, kalium, klorida, magnesium, sulfat, dan bikarbonat. Jumlah garam dalam air dapat ditentukan dengan menghitung jumlah klorin dalam sampel. Salinitas dalam gram/liter, ppt (bagian per seribu) atau per liter (baca: Cara menurunkan salinitas air laut).
- Alkalinitas
Alkalinitas adalah kemampuan air untuk menetralkan asam tanpa mengurangi pH air. Alkali dapat digunakan sebagai penyangga terhadap efek keasaman. Secara umum, alkali terdiri dari anion bikarbonat (HCO3-), hidroksida (OH-), karbonat (CO32-) dan ion kecil lainnya. Bagi pembudidaya tambak ikan dan udang, alkalinitas sangat penting terutama pada pagi dan sore hari dengan menekan fluktuasi keasaman air dan menentukan tingkat kesuburan alami di dalam air.
3. Parameter biologis
- Plankton
Plankton merupakan salah satu organisme perairan yang berukuran kecil dan bergerak mengikuti arah aliran air. Plankton dibagi menjadi 2 jenis yaitu zooplankton (hewan) dan fitoplankton (tumbuhan). Keberadaan plankton di dalam air sangat penting. Artinya jika jumlah plankton di dalam air tinggi, kelangsungan hidup semua organisme di dalam air tetap terjaga. Fitolakton dapat menghasilkan oksigen terlarut dalam air dengan melakukan fotosintesis. Dalam rantai makanan, plankton berfungsi sebagai sumber makanan bagi ikan-ikan kecil yang hidup di perairan tersebut.
- Ikan
Selain dapat hidup di air, ikan dapat menjadi parameter biologis untuk menentukan kualitas air. Jika jumlah ikan di dalam air sangat sedikit atau tidak ada sama sekali, maka dapat dikatakan air tersebut memiliki kualitas air yang rendah. Sedangkan jika di dalam air terdapat berbagai jenis ikan, maka air tersebut memiliki kualitas air yang sangat baik.
Itulah beberapa parameter untuk menentukan kualitas air. Tentu saja dari kriteria di atas, kita tahu bahwa air berkualitas tinggi dan sangat layak untuk dikonsumsi manusia, tidak berwarna, tidak berasa atau tidak berbau dan bebas dari mikroorganisme. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat.
Tidak ada komentar untuk "9 Parameter Kualitas Air yang Perlu Diketahui dan Penjelasannya"
Posting Komentar