Jenis Tanah Yang Cocok Untuk Pertumbuhan Pohon Kelapa Sawit
Kelapa sawit (Elaeis guineensis) merupakan tanaman penghasil minyak yang digunakan untuk bahan bakar memasak, industri dan biodiesel. Dengan permintaan minyak sawit yang meningkat setiap tahun, tidak diragukan lagi bahwa perusahaan tanaman akan dapat mengubah dan memperluas perkebunan mereka untuk meningkatkan produktivitas untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi.
Saat ini, Indonesia dan Malaysia adalah produsen minyak sawit atau CPO terbesar di dunia, menyumbang 85 persen dari produksi dunia. Kelapa sawit adalah penghasil devisa terbesar negara, menyumbang 4,5 persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Penyebaran kelapa sawit ini sudah dibeberapa kota seperti Kalimantan, sumatra Utara, sumatra selatan, jambi, riau, sulawesi hingga sebagian Papua.
Kelapa sawit membutuhkan tanah yang relatif padat, berdrainase baik, dan subur untuk meningkatkan produksi TBS secara signifikan. Jenis tanah berikut ini baik untuk kelapa sawit.
- Latosol
Berwarna merah sampai coklat sehingga sering disebut tanah merah. Sifatnya mudah diserap serta air, tanah dalam, dengan kandungan organik sedang dengan pH tanah netral hingga asam. Jenis lattosol ini paling banyak ditemukan di Sumatera bagian utara, Sumatera bagian barat, Bali, Jawa, Sulawesi bagian utara dan Papua. Selain untuk tanaman kelapa sawit, tanah latosol sangat ideal untuk tanaman palawija, karet, padi dan kopi.
- Organosol
Tanah yang tersusun dari bahan organik merupakan jenis tanah yang subur dan terbagi menjadi dua yaitu tanah humus dan tanah gambut. Jika tanah humus tidak perlu dibahas kembali, banyak orang mengetahui kekayaan nutrisi mereka. Sedangkan untuk tanah gambut ini bersifat asam sehingga tidak cocok untuk tanaman jenis lainnya, sampai saat ini hanya tanaman kelapa sawit yang bisa berkembang di tanah gambut ini.
- Alluvial
Tanah alluvial adalah tanah yang mirip dengan latosol, yang terbentuk dengan mengendapkan bahan-bahan halus di aliran sungai. Jenis tanah ini sering dijumpai pada Daerah Aliran Sungai (DAS). Warnanya abu-abu dengan struktur yang agak longgar dan mempengaruhi kesuburan tanah alluvial, tergantung pada jenis material di bawah sungai. Tanah ini sangat cocok untuk ditanami padi, palawija, buah-buahan, tembakau dan berbagai pohon aren seperti aren dan kelapa.
Aspek Pertumbuhan Kelapa Sawit
Kelapa sawit berbentuk pohon dan dapat mencapai ketinggian 25 meter di atas tanah, dengan akar serabut mengarah ke bawah dan sebagian ke samping. Termasuk kelompok daun lontar berbentuk lontar dengan daun nanas berwarna hijau tua. Pada usia dini, kelapa sawit tampak seperti tanaman salak, tetapi pada usia 4 thn batang ditutupi dengan pelepah mati sampai berumur 12 tahun, setelah itu tampak seperti kelapa biasa.
Tergantung pada ketebalan cangkangnya, ada 3 jenis kelapa sawit yang banyak ditanam. Sementara itu, produksi buahnya sangat rendah karena pisces tidak memiliki cangkang dan wanitanya murni. Terera merupakan hasil persilangan antara Dura dan pisifera, dengan cangkang tipis dan kandungan minyak 28%. Terena masih merupakan benih yang paling banyak dibudidayakan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi produksi atau produksi pelepah sawit segar (BTS) seperti iklim, vegetasi dan jenis tanah.
Ketiga komponen ini sangat perlu diperhatikan agar kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik, penjelasannya ada di sini.
1. Iklim
Kelapa sawit terletak di iklim tropis, seperti di Indonesia, antara 15 derajat lintang utara dan 15 derajat lintang selatan, dengan sinar matahari sepanjang tahun dan kelembaban yang cukup. Oleh karena itu, setiap perusahaan perkebunan kelapa sawit membutuhkan informasi cuaca, termasuk paparan sinar matahari, curah hujan, suhu rata-rata rendah dan tinggi, kelembaban dan penguapan.
Kelapa sawit membutuhkan setidaknya 2.500 hingga 3.500 mm curah hujan per tahun, dengan rata-rata 100 mm per bulan. Dengan curah hujan sebesar itu, tentunya kelembapan tetap terjaga dan dapat mendukung pertumbuhan. Selain itu, minyak sawit membutuhkan rata-rata 6 hingga 7 jam sinar matahari langsung per hari dan berada dalam kisaran suhu yang sesuai antara 24 hingga 32 derajat Celcius dan sangat sensitif terhadap suhu rendah, yang dapat menyebabkan stomatitis. Fotosintesis juga terganggu.
2. Vegetasi
Kualitas tanah total diukur dengan jenis vegetasi yang lebih unggul. Selain itu, tanaman lokal harus mencoba untuk menentukan dan memperkirakan kesuburan tanah, biaya pembukaan lahan, dan pengelolaan air untuk sistem drainase yang sesuai. Misalnya, jika tanaman utama yang tumbuh adalah alang alang, tropical bracken dan rhododendron, penting untuk memperbaiki pemupukan jika tanahnya lemah nutrisi.
3. Tanah
Sistem perakaran kelapa sawit lemah sehingga tidak efektif dalam menyerap unsur hara, hanya akar pada kedalaman 30 cm yang menahan unsur hara. Sementara itu, permintaan kelapa sawit sangat tinggi, karena kebutuhan pupuk yang lebih banyak untuk meningkatkan hasil panen. Tanpa pupuk tambahan sangat sulit untuk mendapatkan hasil panen yang baik dan mengurangi penyebab tanah terdegradasi.
Kebutuhan nutrisi tergantung pada tanah di mana tumbuhan kelapa sawit ini tumbuh, sedangkan tanah dibagi menjadi beberapa jenis dengan karakteristik yang berbeda. Oleh karena itu, survei tanah yang mendalam diperlukan untuk memberikan informasi untuk menghitung produk dan biaya yang tersedia. Setiap perusahaan pabrik harus melakukan penelitian tersebut untuk menghindari kerugian di masa depan.
Tidak ada komentar untuk "Jenis Tanah Yang Cocok Untuk Pertumbuhan Pohon Kelapa Sawit"
Posting Komentar